Sabtu, 22 Maret 2014

Daftar Istilah pada Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi, dan Film

Daftar Istilah pada Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi, dan Film


Amplifier: Perangkat untuk menguatkan sinyal listrik. Berupa rangkaian elektronika yang menggunakan komponen aktif maupun berupa R, L, C, dioda, transistor, IC maupun micro chip.
Amplitudo: Tinggi atau jangkauan getar sebuah gelombang
Amplitudo modulasi (AM): Penyesuaian amplitude gelombang untuk membawa informasi
Analog: Sistem transmisi yang amplitude atau frekuensi sinyalnya merupakan perwujudan langsung sinyal aslinya, misalnya sinyal dari micropon
Antenna: Kawat, tongkat atau piringan untuk menerima atau mengirim gelombang radio
A and B cutting: Penyesuaian bahan baku asli baik master reversal maupun negative dari dua buah rol yang terpisah, sehingga efek optic dapat dibuat melalui pencetaan ganda. Dengan demikian dua buah shoot yang tumpang tindih dapat dilakukan crossfading.
A and Printing: Percetakan film rol A dan Rol B secara bersama. Kini digunakan secara universal untuk film ukuran kecil 816mm. Baik untuk optical effect maupun hasil akhir yang bebas dari gangguan penyambungan film yang kurang sempurna
A and B editing: Penyuntingan sistem A dan B yang membutuhkan 2 reel film yang terpisah dalam menyiapkan master print. Dengan mengantarai berbagai gambar scene dengan sebuah leader kosong sehingga tercapai susunan gambar yang selang-seling.
Abrasion: Cacat pada permukaan film karena gesekan sehingga kualitas gambarnya berkurang.
Acting: Permainan seorang aktor atau artis dalam sebuah film berupa penampilan tubuh, gerak laku, expresi wajah dan suara.
Acoustic backing: Pendukung akuistik. Bahan yang digunakan untuk menerap kekuatan suara dalam rangka mengontrol suara agar tidak banyak terjadi feedback dan gema.
Action: Aba-aba sutradara untuk memulai pengambilan gambar. Seluruh aktifitas subyek yang dipotret atau dishooting.
Actor-actrees: Seorang pemeran film laki-laki atau- wanita
Action film: Film-film laga seperti silat, film tentang kejahatan dll yang mengutamakan faktor gerak dibanding dengan narasi atau acting yang halus.
Actual sound: Suara yang sumber suaranya tampak diatas layar atau suara yang ada sebagai kelanjutan action dalam film.
Adlib: Di luar teks, atau teks bebas. Acting yang mengandalkan improvisasi di luar scenario.
Aerial shoot: Shoot dari tempat yang tinggi. Menggunakan crene, pesawat terbang atau diatas gunung.
Advance: Memajukan suara dan gambar. Ketika film diputar suara dan gambar letaknya jalurnya tidak berdampingan. Dengan demikian suara dan gambar tidak dapat dicetak pararel karena letak suara selalu 21 frame mendahului gambar (35mm) atau 26 frame (16mm).
Ambient sound: Suara latar belakang yang umum pada shooting. Untuk menciptakan suasana tempat itu agar tidak vacum
Angel: Sudut pengambilan gambar oleh camera. Cara pendekatan terhadap persoalan pada suatu cerita.
Animation: Animasi. Bagian dalam pembuatan film dmana dilakukan shooting terhadap gambar tangan, obyek 3 dimensi dll untuk menciptakan ilusi adanya gerakan. Misalnya film kartoon juga disebut film animasi.
Animation camera: Kamera animasi. Kamera yang dilengkapi dengan motor stop motion sehingga memungkinkan perekaman gambar bagian demi bagian sebuah gerak
Art: Seni. Istilah untuk berbagai pengertian yang berhubngan dengan aktivitas estetis.
Art director: Penata artistik. Orang film yang bertanggungjawab membuat dekor/set dalam produksi film. Disamping itu tugasnya yang berkaitan setting interior exterior, properti yang bertujuan membentuk suasana/atmosfere cerita. Pekerjaan tersebut mampu mempengaruhi mutu visual film.
Art film: Film seni
Articulation: Artikulasi. Kejelasan ucapan sehingga tidak jadi perbedaan arti.
Assistant camerman: Asisten juru kamera. Bertugas mengisi dan melepas film, mengganti lensa, mengatur focus pada saat kamera sedang beroperasi, memelihara dan membuat laporan kamera.
Assistent editor: Asisten penyunting. Bertugas menjaga administrasi shoot, menyambung shoot dll
Assistent producer: Asisten produser. Pemimpin dalam produksi. Bertanggungjawab pada berbagai keputusan produser. Bila produser tidak ada di lapangan asisten produser yang mengambil keputusan/ kebijakan. Disebut juga sebagai pimpinan produksi.
Assisten director: Asisten sutradara. Tangan kanan sutradara. Melakukan tugas rutin sutradara sehingga sutradara dapat konsentrasi pada tugas kreatif dalam produksi film/program TV
Audio: Segala sesuatu yang bersifat bunyi atau suara. Berlawanan dengan video yang bertautan dengan visual atau yang bersifat dapat dilihat.
Audio visual: Yang dapat didengar dan dilihat, seperti film ,Tv, slid suara pada media pembelajaran.
 
Bandwith: Lebar ruang atau cakupan frekuensi dalam spektrum elektromagnetik yang dipergunakan oleh sebuah sinyal. 10 khz untuk radio dan 4Mhz untuk sinyal video.
Bit: Singkatan dari binery digit/angka biner yaitu 0 dan 1 Dalam istilah film berarti pera kecil yang berdialog.
Backing: Penopang latar. Berupa layar lebar/lukisan/ untuk keperluan set studio untuk membangkitkan kesan pemandangan lain dibalik pintu atau jendela rumah.
Background: Latar belakang. Pemandangan atau action dibelakang bidang utama. Diciptakan untuk suasana dan kontinuiti gerakan/action pada suatu adegan.
Background light: Setting pencahayaan/lampu pada setiap set dan latar belakangnya.
Back light: Lampu yang diset untuk menerangi bagian dari belakan obyek. Cahaya langsung yang mengenai subyek maupun obyek dari arah belakang untuk mendapatkan cahaya dari atas subyek lebih efektif. Untuk menghilangkan bayangan. backlighting  Sumber cahaya utama mengarah ke kamera sehingga menyebabkan seluet
Background noise: Bunyi atau suara yang tak jelas yang ditambahkan pada jalur suara untuk meningkatkan rasa realistis suatu adegan.
Back projection: Film yang ditayangkan pada layar tembus cahaya untuk digunakan sebagai background yang hidup.
Back track: Recaman suara menyanyi dengan iringan musik yang sudah direkam terlebih dahulu, penyanyi bernyanyi seturut rekaman yang didengar melalui headpon.
Baselight: Cahaya yang diffuse/nondirectional yang diperlukan agar kamera mendapatkan cahaya optimal/normal sekitar 2000 lux (150 - 200 foot candle).
Bigclose up (BCU): Istilah dalam pengambilan gambar clos up yang menonjolkan detail suatu obyek.
Bioscope: Bioskop. Gedung pertunjukan film
Blimp: Kotak peredam. Kotak untuk melindungi suara dari motor kamera dengan cara dibungkus dengan bahan peredam suara agar tidak menggangu suara dialog dalam produksi film/TV.
Blocking: Penataan komposisi dari scene. Biasanya dilakukan dalam bentuk latihan umum pemain.
Blooper: Peralatan untuk menciptakan efek spesial. Misalnya Simulasi ledakan air keatas dengan menggunakan kompresor yang dipompakan pada tangki terbuka.
Blue back shoot: Shoot dengan latar biru untuk menciptakan trik shoot travelling matt atau penggunaan sistem chromakey.
Box ofice: Tempat penjualan karcis bioskop. Film yang sangat laku/digemari.
Bridge music: Musik jembatan/peralihan. Untuk peralihan adegan.
Bridging shoot: Shoot penghubung. Menjembatani/menambal perpindahan scene yang jumping.
Broad: Lampu yang cukup lebar yang mampu menerangi wilayah yang cukup luas.

Cableman: Pembawa/pengatur kabel yang digunakan pada waktu shooting .
Cable TV: Televisi kabel. Penyiaran program TV melalui kabel. Tidak melalui udara.
Camera: Kamera. Alat utama pembuatan film, foto, video. Berasal dari kata camera obscura yang berarti kamar gelap.
Cameraman: Juru kamera. Bertugas untuk mengubah bentuk ide/kata-kata/tulisan diatas kertas menjadi bentuk citra gambar pada film. Syarat juru kamera, berpengetahuan teknis, peka artistik dan mampu berkolaborasi dengan orang lain dalam proses kreatif
Camera angle: Sudut pandangan kamera. Posisi dan arah sebuah shoot yang menguntungkan penonton. High engle kamera memandang kebawah kearah subyek sebaliknya disebut low angle.
Camera operator: Tehnisi yang menangani kamera, menggerakkannya sehingga citra gambar terekam. Biasanya pekerjaan ini dirangkap oleh juru kamera.
Candela: Ukuran satuan kekuatan cahaya. Cahaya=1/60 dian pada 2042 derajat k.
Caption: Teks yang muncul pada layar film/TV. Penjelasan adegan, lokasi, tanggal kejadian dsb
Cast: Dramatik personea. Pemain yang muncul dalam film termasuk pemeran utama, pembantu, figuran dan ekstra. Memilih /seleksi pemain dalam film.
Casting director: Orang yang bertanggungjawab atas pemilihan pemain dalam produksi.
Catching: Koordinasi yang tepat antara action dengan musik.
Catwalk: Titian kucing. Jalan kecil dari lampu ke lampu diatas ruang studio untuk untuk jalan bagi penataan cahaya dan perawatan teknis
Cel: Lapisan silloluid yang tembus pandang, terdapat dua atau lebih lubang untuk dikaitkan pada bagian dasar kamera animasi sehingga tidak bergeser. Ke atas sel ini digambarkan satu gerak yang melalui kamera animasi akan terekam sebagai gerak berkelangsungan.
Celluloid: Bahan dasar yang tembus pandang terbuat dari selolusa. Diatasnya ditaburkan emulsi fotografis seperti bahan film.
Cement film: Lem film. Zat perekat cair yang digunakan untuk nyambung film. Cairan tersebut dapat meluluhkan bahan dasar sehingga bila kedua potong film ditumpangkan dengan perekat tersebut dan ditekan maka film tersebut akan menyatu.
Chromakey: Singkatan dari chromakey. Proses penempatan citra/chroma elektronik pada latar belakang penyiar. Bisa berupa siaran langsung atau dari video/film stock. Chromakey juga dikenal lembaran sparasi. Efek ini digunakan dalam TV dimana satu sinyal dapat dihilangkan secara elektronik dari adegan sehingga obyek atau latar belakang yang berwarna tertentu jadi hilang . gambar lain bisa ditumpangkan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan warna tertentu tersebut. Syarat gambar yang ditumpangkan jangan memiliki warna sama dengan warna yang dihilangkan. Bila demikian warna tersebut akan ikut hilang.
Clapper: Sepasang papan kayu yang dihubungkan dengan engsel. Dipukulkan keduanya di depan kamera saat shoot dimulai yang dapat digunakan sebagai petunjuk editor dalam editing film.
Close shoot: Jenis frame pengambilan gambar jarak dekat
Clos Medium Shoot: CMS. Shot yang besarnya antara CU dan MCU
Close Up: CU. Shot dengan penekanan mengundang perhatian terhadap aspek dari subyek . wajah saja, tangan saja, dan sebagainya.
Commercial break: Satu atau dua iklan yang menyelingi program siaran.
Compilation film: Film kompilasi. Dibuat dari berbagai stock shoot scene-scene yang berlainan.
Composition: Komposisi. Framing untuk menentukan keseimbangan cahaya, sosok, bayangan, warna dan gerakan.
Console: Meja pengatur/pengontrol yang bertempat di studio yang digunakan untuk mixing, rekaman dsb.
Continuity editing: Editing yang menjaga konsistensi urutan dari shoot ke shoot
Continuity title: Teks yang digunakan untuk menutup/ menjembatani diskontinuiti gambar. Juga didebut bridging title.
Control room: Ruang pengendali/kontrol. Bersebelahan dengan ruang/studio rekaman dimana sutradara,penata teknis,juru lampu, jur suara melaksanakan fungsi produksi.
Cover shoot: Shoot yang mengulang action pemeran tertentu dalam sebuah adegan sebagai shoot alternatif.
Crane: Derek. Kereta kamera yang besar dan kuat dengan tangan dan leher panjang yang di ujungnya dapat dipasangkan kamera dan dapat ditempati juru kamera operator dan asisten sutradara. Krane dapat diatur naik turun scr hidrolik.
Crab dolly: Dolly kepiting. Dapat berjalan maju , memenyamping seperti kepiting.
Crawl: Penyajian urutan kerabat kerja yang merayap pada layer/frame. Pada TV biasanya ditempatkan diakhir program.
Credyt: Daftar nama spesialis yang terlibat produksi (producer,sutradara,naskah dll) yang biasanya ditempatkan di awal program.
Crawling title: Title yang dibuat merayap pada frame TV
Cross plot: Ploting menyilang. Rancangan singkat dari brekdown sheet untuk menunjukkan kebutuhan utama shooting. Pemain , peralatan, properti dsb.
Cross cutting: Sunting silang. Dua buah adegan yang berdiri sendiri dimunculkan secara bergantian. Sehingga berkesan hubungan satu sama lain.
Cross cut: Selang-seling shoot dari dua scene atau lebih sehingga frahmen dari scane itu muncul bergantian
Crosfade: Pembauran bersilang. Transisi memunculkan adegan yang satu dengan menghilankan adegan sambungannya. Bisa pditerapkan pada sistem gambar, suara atau cahaya.
Cue: Tanda yang telah ditetapkan, dalam bentuk action atau simbul untuk mengingatkan pemain untuk mulai action.
Cut: Aba-aba sutradara untuk stop rekam. Potongan film yang berisi shoot.
Cutaway: Sebuah shoot sisipan antara scene untuk memperlihatkan kejadian ditempat lain.

Dept of field: Ruang ketajaman sebuah kamera.
Diaphragm lens: Diaprahma. Celah yang dapat diatur untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk pada kamera.
Director: Sutradara. Penanggung jawab tertinggi aspek kreatif produksi.
docudrama: Documenter-drama. Film dokumenter yang disajikan setengah fiksi dari kejadian nyata.
Dubing: Proses penggabungan dan penyeimbangkan (mixing) dari suara-suara pada beberapa jalur menjadi satu jalur suara saja.
Dub: Rekaman ulang jalur suara. Untuk sulih suara/bahasa
Dynamic cutting: Editing yang dilakukan dengan sinambungan dan pacing cepat. Film propaganda, dokumenter polemik dsb.

Electromagnet: Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
Editing: Penyuntingan . proses seleksi, menyusun dan meletakkan kembali potongan-potongan film dan rekaman suara.
Editing accelerated: Penyuntingan sequence atau kumpulan shoot-shoot yang diperpendek sehingga menciptakan perkembangan yang cepat dan menimbulkan kesan tegang.
Editor: Penyunting program film/tv
Educational film: Film untuk pendidikan dan pembelajaran
Emulsion: Emulsi. Lapisan gelatin yang dilekat-lapiskan pada bahan dasar film.
Episode: Bagian yang utuh dan bersifat sinambung dengan yang lain dalam sebuah film cerita. Bagian tertentu dari serial film action/laga biasanya diakhiri dengan situasi clif hanger sehingga membuat penonton penasaran menonton kelanjutannya.

Frequency modulation: FM. Penyesuaian frekuensi untuk membawa informasi
Fast motion: Perekaman gerak dengan kecepatan lambat, sehingga bila di putar ulang dengan kecepatan normal gambarnya gerakannya cepat. Seperti pada film silat.
Feature: Berita kisah yang menarik (human interest). Nilai beritanya tidak terikat pada hari penyiarannya.
Feature film: Film cerita. Sebuah film fiksi untuk peredaran di gedung bioskop.
Final cut: Film yang sudah siap dikirim kelaburatorium untuk dicetak atau diperbanyak.
Fine cut: Tahap akhir editing film. Memenuhi struktur narasi sesuai dengan scenario.
Flash frame: Shoot singkat hanya beberapa frame kadang hanya satu frame sehingga sulit disimak mata tapi bisa membuat rasa ingin tahu penonton.
Flash pan: Pengambilan shoot pan yang dilakukan dengan cepat sampai hampir mencapai efek blur
Flat lighting: Pencahayaan yang merata atas scene yang akan difilmkan
Flat print: Hasil cetakan film yang cocok untuk diproyeksikan dengan lensa standar
Floor: Panggung/studio pembuatan film.
Floor plan: Rancangan sebuah ruang/studio yang digunakan untuk rekaman film/video/tv
FX: Singkatan dari ef-ek./efek. Spesial efek disingkat SpFX
Focal plane: Bidang focus. Yang berada pada focus utama lensa yang berada dalam garis lurus poros optiknya.
Fore ground: Action obyek/set yang berada lebih dekat kamera dari pada subyek sebenarnya. Bagian dari ruang adegan yang paling dekat dengan kamer. Daerah antara kamera dengan subyek. Disingkat FG.
Frame: Satu gambar tunggal dalam ukuran bingkai tertentu yang merupakan bagian dari film.
Frame line: Garis horisontal yang membatasi frame demi frame dari film
Frame timing: Pengitungan kode waktu maju atau mundur termasuk detik, menit, jam dan bingkai. Bingkai-bingkai berputar pada detik berikutnya setelah 29 bingkai. Tetapi detik dan menit setelah 59 bingkai.
Framing: Menepatkan celah bingkai proyektor sesuai dengan garis frame

Gelombang mikro: Gelombang radio denganfrekuensi sangat tinggi (1000Mhz - 1000000Mhz) yang digunakan untuk membawa informasi.
Gelombang pembawa: Gelombang yang pada teknik modulasi disesuaikan dengan sinyal informasi yang dibawanya.
Gelombang pendek: Gelombang radio dengan panjang gelombang sekitar 50 meter atau kurang.
Gelombang radio: Gelombang elektromagnetik didalam spektrum elektromaaagnetik dengan frekuensi 10 khz - 100 Ghz atau dengan panjang gelombang 30 km.
General release: Peredaran umum film di gedung bioskop.
Ghost: Dua atau beberapa gambar pada TV yang mengalami pantulan sinyal transmisi.
Glass shoot: Shoot melalui kaca. Bagian tertentu dishoot melalui pantulan pada permukaan kaca.

Hand held: Penggunaan kamer dengan tangan tanpa alat bantu lain. Tanpa tripot atau dolly
Hand props: Perlengkapan para artis pada waktu shooting sesuai dengan skenario seperti tas, tongkat, pistol, surat kabar, korek api dsb.
Head on shoot: Shoot yang berlangsung berjalan dari depan menuju kearah kamera
Hot spot: Bagian yang mendapat sinar sehingga kemilau berlebihan.
Hot frame: Awal atau akhir shoot yang sengaja dibuat over expose sebagai tanda sinkron antara gambar dan suara.

Interferensi: Suara gemeretak yang mengganggu penerimaan siaran radio disebabkan oleh guruh/petir atau loncatan bunga api listrik pada peralatan mesin listrik.
Ionosper: Bagian atas atmosfer bumi byang terdiri dari beberapa lapisan yang dapat memantulkan gelombang radio. Lapisan tersebut bersifat menghantar karena mengandung partikel bermuatan.
Image: Citra gambar
Icon: Tanda yang menggantikan bentuk aslinya. Terutama karena kemiripan.
In between: Dalam mengerjakan animasi, melengkapi berbagai kesenjangan pada serangkaian gerak diantar dua posisi kunci yang telah ditetapkan animator utamanya.
In camera: Di dalam kamera. Bagian adegan yang terjangkau sudut pandang kamera.
Indirect sound: Suara yang memantul dulu 2 atau 3 kali sebelum sampai pada mikropon.
Insert: Shoot sisipan berupa obyek diam seperti buku, jam dll.
Iris: Cara pengontrolan masuknya sinar kedalam kamera sesuai kebutuhan lensa.
Iris in, iris out: Bila diaphragma dibuka akan terjadi iris in dan bila ditutup terjadi iris out. Digunakan shoot awal atau akhir.
Iris wipe: Transisi dari adegan ke adegan yang berbentuk lingkaran yang membesar atau mengecil.

Jalur transmisi: Jalur komunikasi antara dua tempat yang terdiri dari dua saluran dalam arah berlawanan.
Jingle: Obyek yang dapat digerak-gerakkan. Biasanya ranting atau dahan yang diletakkan diean cahaya. Untuk memberikan kesan bayangan realistik kepada suatu adegan.
Jump cut: Cut yang ada dalam sebuah scene bukan dua scene untuk memadatkan shoot. Cut yang mematahkan kontinuiti waktu, meloncat kedepan dari action ke action lainnya. Menyambung dua shoot yang berasal dari angle yang sama.
 
Kabel koaksial: Kabel yang salah satunya berada ditengah dan konduktor luarnya berbentuk tabung anyaman dan diantar kedua konduktor terdapat isolasi. Contoh : kabel TV. .
Key light: Penataan chaya pada obyek utama suatu adegan. Cahaya utama yang jatuh pada obyek dengan sudut 45 derajat terhadap poros kamera-subyek.
Keys: Gambaran animasi tentang posisi utama sebuah figur/obyek yang bergerak.
Keystone: Distorsi pada citra saat diproyeksikan ke layar. Biasanya disebabkan karena salah penempatan derajad proyektor terhadap layar. Bisa juga karena kemiringan kamera pada waktu shooting.
Kicker: Pencahayaan tambahan untuk menambah kemilau mata atau gigi tanpa menambah pencahayaan bagian lain selain wajah. Juga disebut eye light.

laser: Singkatan dari light amplificatio by stimulated emision of radiation. Perangkat untuk membuat berkas cahaya dan murni dan terpusat.
loss  Penurunan kekuatan sinyal transmisi ketika melalui kabel.
Laboratory for film: Laboratorium film. Berfungsi untuk proses kimiawi terhadap film untuk menghasilkan citra hitam putih maupun warna baik gambar maupun suara.
Library shoot: Shoot yang digunakan sebuah film diambil dari stock shoot dari perpustakaan atau arsip shoot. Disebut juga footage shoot
Light meter: Alat untuk mengukur pantulan cahaya dari obyek yang akan di shooting.
Light table: Meja yang daunnya dibuat dari kaca. Disinari dari bawah untuk melihat citra dalam film.
limbo: Jenis set yang menggunakan warna netral atau redup atau dengan latar belakang yang digelapkan kecuali obyek yang akan dishoot.
live: Siaran program tv yang dipancarluaskan secara langsung dari tempat asalnya. Berbeda dengan bila acara direkam dulu kemudian diputar ulang pada waktu penyiarannya.
Live on tape: Rekaman pertunjukan scr lengkap untuk ditayangkan tanpa editing.
Living screen: Drama panggung yang menggunakan latar belakang gambar-gambar adegan film/foto yang disorotkan keatas layar.
Log sheet: Catatan yang dibuat asisten juru kamera yang berisi tentang detail shoot yang dikerjakan , kemudian dikirim ke laboratorium proses film. Disebut juga sheet laporan kamera.
Long shoot: Hoot jarak jauh untuk menunjukkan hubungan subyek dengan lingkungannya.
loadspeaker: Speaker. Corong suara yang bersifat elektro akuistik untuk merubah getaran listrik menjadi getaran suara.
lumen: Unit ukuran biasan cahaya (luminous flux).
Luminous flux: Ukuran aliran cahaya yang kesatuannya disebut lumen.
lux: Kesatuan ukuran iluminasi. Satuan baku ukuran intensitas cahaya 10.75 lux = 1 foot candle. Biasanya ukuran perkiraan yang dipakai 10 lux = 1 ft/c
Micropon: Mic . perangkat untuk merubah gelombang suara menjadi sinyal listrik.
Modem: Modulator-demodulator. Perangkat untuk mengubah data komputer kedalam bentuk yang dapat dikirim melalui saluran telepon biasa dan sebaliknya sinyal yang datang dapat dimengerti komputer.
Morse: Kode morse. Sistem isyarat menggunakan titik dan garis untuk menyatakan huruf dan angka.
Multiplexing: Cara pengiriman sejumlah informasi sekaligus melalui sebuah kawat saluran yang sama.
Main title: Judul film
Married print: Cetakan positip dimana negatip gambar dan suaranya dikawinkan pencetakannya sehingga menghasilkan copy yang siap diputar di proyektor.
Master scene: Shoot orietasi yang merekam bagian besar/seluruh dari scene untuk disisipi shoot lain sebagai penekanan.
Multi track sound: Untuk menghasilkan efek steriofonik pada film,maka disediakan 2 atau 3 jalur suara pada jalur film release dan direproduksi melalui amplifier pemisah jalur ke speaker yang terpisah-pisah.
 
Narration: Narasi. Penjelasan scr verbal atas kejadian yang sedang berlangsung. Dapat berupa deskripsi ekspositorik.
Narrative: Bangunan krologi atau liniear dari sebuah cerita.
Narrative film: Film yang menuturkan sebuah cerita sebagai lawan dari poetic film atau documentary film.
NTSC: Singkatan dari national television standards commitee. Mengacu pada sinyal komposit tv yang merupakan kombinasi informasi kroma merah-hijau-biru dan informasi luminan hitam-putih.
Noise: Derau. Gangguan akibat sinyal dari luar sistem yang berinterferensi dengan sinyal yang ditransmisikan.

Off-camera: Di luar jangkauan sudut pengamatan kamera. Seorang yang tak tampak dalam gambar tapi kehadirannya dirasakan melalui implikasi.
Off line editing: Proses editing yang menghasilkan EDL(edit decsion list) atau cetak kerja pita video yang tidak untuk broadcast. Selanjutnya dimasukkan ke sistem yang siap menghasilkan master editing.
Off mic: Diluar jangkauan micropon sehingga kualitasnya rendah.
On line editing: Akhir proses editing yang menghasilkan kualitas tinggi dari pita edit master untuk broadcast atau penggandaan program.
Opening titles: Terdiri dari rangkaian judul, judul episode, nama pengarang, produser, sutradara yang dipampang pada awal program.
Oof: Singkatan dari out of frame/meninggalkan bingkai. Bila pemeran keluar oofR berarti meninggalkan dari sebelah kanan bingkai. oofL berarati dari sebelah kiri bingkai.
Out line: Kerangka sebuah naskah. Deskripsi narasi scr lugas scene demi scene termasuk karakter tokohnya.
Out take: Shoot yang disisihkan pada waktu editing.
Overcrank: Usaha mempercepat jalannya film kamer pada waktu shooting. Sehingga bila hasilnya diputar ulang menjadi gambar slow motion.

Panjang gelombang: Jarak antara dua puncak gelombang yang berurutan. Panjang gelombang diukur dalam satuan meter.
Pace: Istilah untuk ritme sebuah film
Painted matte shoot: Efek trik dimana adegan yang sudah direkam dibubuhkan tambahan dengan memotret sebagian adegan yang dilukis.
PAL: Singkatan dari Phase Alternating Line. Sistem warna pal ini berdasarkan sistem jerman. Telah diadopsi australia dan digunakan juga di indonesia.
Panning shoot: Shoot yang diambil dengan menggerakkan kamera kekanan dan kekiri pada poros vertikalnya.
Parabolik mikropon: Antena parabola kecil yang ditengahnya terdapat mikropon, untuk menangkap suara dari kejauhan.
Pararel action: Teknik penuturan dari dua kejadian atau lebih secara bersamaan melalui cross cutting. Disebut juga pararel montase.
Photographic sound: Suara yang direkam dan digarap dengan proses optik, meliputi film negatip maupun positip.
Plot: Perencanaan dramatis yang dibuat penulis skenario untuk memanipulasi emosi penonton.
Ploting: Proses sutradara dalam menentukan shoot-shoot yang akan diambil dan memakai skala floor plan untuk seting kamera dan boom untuk mendapatkan liputan yang paling efektip dan efisien dari sebuah action/adegan.
Preview: Pemutaran percobaan dari pertunjukan/film kepada penonton yang dipilih/diundang sebelum diputar ke publik.
Print: Copy positip dari film.
Processing: Pencucian film dengan bahan kimia berbagai material film sehingg muncul citra yang terekam pada emulsinya. Sama dengan cuci film foto.
Producer: Orang yang berkuasa dan bertanggungjawab penuh dalam produksi.
Proposal outline: Penjelasan ringkas mengenai kegunaan, sasaran penenton, konsep dan spesifikasi dari rencana pembuatan sebuah film noncerita.
Protagonis: Tokoh utama cerita yang nasibnya paling menarik perhatian penonton
Protektive master: Master cadangan, pelindung. Film positif hasil cetakan dari negatip utama yang telah diedit kemudian disimpan untuk dapat memproduksi duplikating negatip bila negatip aslinya rusak.
Pullback shoot: Tracking shoot atau zoom yang bergerak mundur dari obyek untuk mengungkapkan konteksnya dengan keseluruhan scene.
Pulldown: Gerakan menurun. Gerakan film di dalam kamera/proyektor dari bingkai ke bingkai selalu dari atas ke bawah merupakan gerak menurun.
Pushover: Tipe teknik wipe dimana gambar yang muncul terkesan mendorong gambar yang sudah ada keluar dari bingkai.
Pushpull sountrack: Jalur suara optis yang terbagi dalam dua bagian yang sama, disinari cahaya audio dalam tahap yang berbeda. Dapat mengurangi distorsi suara.

Radar: Suatu cara untuk menentukan lokasi sebuah benda dengan memantulkan gelombang radio pada benda tersebut.
Radio: Suatu bentuk komunikasi tanpa kawat penghubung.
Repeater: Amplifier yang berfungsi menangkap sinyal-sinyal lemah yang datang serta kemudian membuatkan yang baru dan serupa tetapi memiliki kekuatan maksimum.
Raw stock: Bahan baku film sebelum diekspose (disinari) atau dicuci (develope).
Reaktion shoot: Close up pemain yang memberikan reaksi terhadap sesuatu yang berada di luar gambar.
Real time: Waktu aktual suatu proses atau kejadian berlangsung.
Rear proyektion: Penayangan dari belakang. Untuk menayangkan latar belakang yang dikehendaki sebuah adegan, kualitas gambarnya cukup memuaskan.
Recording Sistem: Peralatan dengan saluran lengkap. Terdiri dari mic, mixing console, equalizer, kompresor, monitor dll termasuk alat perekam magnetik maupun optik.
Report sheet: Formulir laporan kamera. Berisi data-data shoot dan permintaan yang dikehendaki untuk dikerjakan laboratorium. Diisi oleh asisten juru kamera.
Re-record: Membuat rekaman tunggal dari sejumlah soundtrack
Re-recording: Recam ulang. Diperoleh dari mixing beberapa jalur suara ke dalam satu jalur.
Re-take: Pengulangan pengambilan gambar karena pengambilan gambar yang lebih dulu kurang memuaskan.
Running time: Panjang waktu pemutaran dalam menit/detik.
 
SLJJ: Sambungan langsung jarak jauh=STD (subscriber trunk dialing).
Satelit komunikasi: Perangkat yang diluncurkan keorbit geostasioner bumi dan digunakan untuk memancarkan ulang sinyal-sinyal radio dan TV.
Serat optik: Benang gelas yang sangat tipis dan lentur yang mampu menghantarkan cahaya atau laser.
STO: Sentral telepon otomatis, yang memungkinkan penyambungan langsung oleh pengguna telepon.
Scenario: Naskah yang menjadi dasar pembuatan film. Juga disebut screen play.
Scene: Satu unit utuh dari sebuah film naratif bisa merupakan rangkaian shoot atau berupa shoot tunggal yang diambil dari set/tempat/dekor dan hanya menampilkan sebuah actio dramatik saja. Istilah ini kadang diartikan sebagai setting, satu shoot,sequence
Score: Skor. Penulisan komposisi musik sebagai pengiring film atau pertunjukan dramatik lainnya.
Sequence: Penamaan atas serangkaian shoot yang beberapa unsur di dalamnya memiliki kesamaan yaitu setting, konsep, action, pelaku, suasana jiwa dll. Suatu bagian yang besar dalam film yang mirip dengan Bab dalam novel. Sejumlah rangkaian sequence membentuk episode.
Set: Tempat dimana sebuah scene berlangsung di shooting.
Set-up: Penataan/penempatan berbagai peralatan shooting. Seperti kamera, micropon lampu dan sebagainya.
Shooting script: Skenario yang telah dikembangkan/diolah diperinci shoot demi shoot disertai dialog sepenuhnya, set up kamera dan petunjuk lainnya.
Shoot: Satu pemotretan/pengambilan gambar
Short: Film yang panjangnya kurang dari 30 menit
Sinyal: Kata-kata, kode, atau suara yang ditransmisikan.
Spektrum elektromagnetik: Daerah cakupan gelombang elektromagnetik a.l terdiri gelombang radio dan cahaya yang terbentuk akibat kombinasi perubahan medan listrik dengan medan magnit.
SmatV: Satelit master antene TV. Sistem kabel multi saluran milik swasta.
Slow motion: Gerakan yang disajikan lebih lambat dari gerakan sebenarnya
Sound effect: Semua suara buatan yang bukan dialog atau musik
Soundtrack: Jalur sempit yang berada disepanjang tepi bingkai film bersuara. Suara direkam dengan sistem optik atau magnetik
Special effect: Setiap effect yang diterapkan kedalam film setelah pengambilan gambar seperti matte shoot, ghost image, special montage Visual disediakan oleh seksi efek khusus kebutuhan TV, suara disediakan oleh perpustakaan suara.
Stock: Persediaan bahan baku film yang belum digunakan atau disebut raw stock
Stock shoot: Library shoot atau shoot koleksi hasil shooting
Sinopsis: Ikhtisar dari suatu plot atau cerita. Daftar seluruh adegan dengan deskripsi singkat dari perkembangan setiap plot. Penting sebagai panduan dalam editing kontinuiti.
Stand by: Aba-aba yang diberikan sutradara kepada pemeran, kru dan operator agar siap bekerja.
Stand in /Stuntman: Pemeran pengganti pemain asli. Biasanya pada adegan yang berbahaya stand man diperlukan untuk menggantikan acting.
Story board: Serangkaian sketsa umumnya diberi komentar yang merupakan perkembangan penampilan gambar secara garis besar. Rangkaian gambar shoot-shoot yang direncanakan untuk suatu sequence atau seluruh film. Rangkaian sketsa sudut-sudut pandang utama visualisasi gambar dari suatu peristiwa yang diikuti oleh informasi suara.

Telegraph: Perangkat pengirim pesan dengan pulsa-pulsa listrik melalui kawat penghantar.
Teleprinter: Perangkat elektromekanik yang bisa mencetak langsung telegraph yang diterimanya.
Teletex: Mesin telex yanglebih cepat dan canggih untuk menghubungkan perangkat pengolah kata.
Teletext: Sistem penyiaran informasi melalui saluran TV menggunakan pesawat penerima khusus sepert seefax(BBC) dan oracle (ITV)
Telex: Jaringan internasional yang menghubungkan hampir semua teleprinter di dunia
TDM: Time division multiplexing. Pengiriman lebih dari satu sinyal sekaligus melalui saluran yang sama dengan mengirimkan bagian-bagian sinyal secara bergantian.
Transmisi: Pengiriman informasi melalui suara atau peragaan visual menggunakan sinyal listrik atau radio
Take: Pengambilan atau pelaksanaan pemotretan yang menghasilkan sebuah shoot. Adegan sering di-take beberapa kali untuk mendapatkan shoot terbaik
Tape: Pita. Sering digunakan untuk benda yang berbentuk pita berlapis bahan perekam magnetik. Digunakan semua jenis bahan perekam suara.
Tape splice: Cara penyambungan film yang menggunakan bahan perekat transparant.
Technirama: Sistem pembuatan film layar lebar menggunakan negatip 35mm yaitu hanya menggunakan setengah bingkai gambar pada waktu shooting. Pada waktu pencetakan/prosesing menggunakan lensa anamorfik yang mengembalikan gambar menjadi penuh satu bingkai. Pada waktu penayangan juga digunakan lensa anarmofik.
Telecast: Transmisi Televisi.
Telecine: Peralatan untuk menyiarkan film dan slide melalui televisi.
Teleplay: Skenario yang khusus ditulis untuktelevisi. Semua jenis naskah untuk program televisi ditulis berdasarkan model screenplay(skenario film).
Telefilm: Semula berarti programa televisi yang dikerjakan dengan film. Sekarang berarti semua film cerita yang dibuat khusus untuk ditayangkan lewat layar televisi.
Three color processes: Sistemyang digunakan untuk memproduksi warna, dimana spektrum warna yang terlihat dibagi kedalam tiga bagian yaitu merah, hijau dan biru.
Three strip camera: Kamera tiga jalur. Kamera film untuk pemotretan warna yang menggunakan tiga jalur terpisah yang mana masing-masing negatif merekam warna merah, hijau dan biru yang terdapat dalam adegan.
Threshold: Pencahayaan minimum bahan fotografis yang menghasilkan kepekaan yang dapat dilihat sesudah bidang pengkabutan setelah dilakukan prosesing.
Tight shoot: Istilah yang dipakai pada shoot yang lebih sempit dari yang standar. Misalnya two shot lebih sempit dari yang standar, ini akan dikatakan TTS.
Tilt shoot: Shoot dengan mendongakkan atau menundukan kamera pada poros horisontalnya.
Timbre: Mutu nada. Penyebaran frekuensi dan intensitasnya dalam suara pada tiap waktu tertentu.
Timelapse: Selang waktu. Teknik sinematografi yang memungkinkan untuk mengekspose setiap bingkai berdasarkan selang waktu yang telah ditetapkan dari awal. Bila direkam dan diputar ulang dengan kecepatan normal akan terlihat proses yang sesungguhnya melalui waktu panjang kedalam waktu yang dipadatkan. Contoh : proses mekarnya bunga, memetasnya telur ayam dsb.
Timing: Manipulasi action oleh sutradara untuk mendapatkan tempo atau efek tertentu dalam scene. Dalam laboratorium berarti evaluasi warna dan densiti tiaptiap frame sebelum pencetakan film. Arti umum adalah pencatatan panjang waktu pemutara cerita atau bagian film.
Timing sheet: Pencatatan oleh ilustrator musik dalam melakukan breakdown dialog dan action dalam ukuran waktu yang tepat detik demi detik. Juga disebut CUESHEET.
Title: Tulisan yang muncul pada layar film/TV dan bukan bagian dari adegan. Misalnya Main, Creti, End dsb.
Track: Soundtrack
Tracking shoot: Shoot yang dilakukan dengan menggerakkan kamera kedepan atau kebelakang.
Tranducer: Alat yang dapat meneruskan aliran tenaga dari transmisi yang satu ke alat transmisi yang lain
Travel ghost: Bayangan hantu. Bayangan halus yang selalu menyertai citra utama. Dihasilkan oleh kamera atau proyektor yang disebabkan pemasangan rana yang tidak tepat/ keliru.
Treatment: Tahap pertengahan dalam proses pembuatan skenario. Yaitu setelah dibuat sinopsis. Memuat perkembangan penuh dari jalan cerita termasuk pokok-pokok ucapan yang akan dikembangkan dalam pembuatan dialog pada skenario.
Tripot: Cagak berkaki tiga untuk menempatkan kamera
Trolley: Dolly
Trucking shoot: Shoot yang diambil diatas trolly yang bergerak
Two shoot: Shoot yang merekam dua orang. Biasanya dari pinggang keatas.

Undercrank: Memperlambat jalannya film pada kamera pada waktu perekaman, sehingga bila diputar dengan kecepatan normal(24gbd) menghasilkan gerak yang cepat atau fast motion.
Unit manager: Orang yang bertanggung jawab atas anggaran produksi yang mengcover pengeluaran dan organisasi dari unit produksi.

View data: Suatu jaringan yang memungkinkan para pelanggan telepon berkomunikasi dengan komputer sentral.
Variable area recording: Jenis perekaman suara secara optis, yang membagi jalur suara ke dalam bagian yang hitam pekat dan tembus pandang. Garis batas yang tajam diantaranya membentuk suatu jejak ascillografis gelombang suara dari sinyal yang direkam tersebut.
Variabel density recording: Jenis perekaman suara secara optis dimana suara direkam kedalam bentukserentetan gradasi densitas sejajar sepanjang jalur suara. Jarak diantaranya ditempatkan oleh frekuensi yang direkam, sedangkan amplitudo sinyal akan menetapkan kepekatan atau dinsitasnya sehingga dapat ditelusuri perbedaan densitasnya. Juga disebut striation.
VCR: Video Casette Recorder. Alat perekam program TV saat menonton tayangan lain pada waktu yang berbeda. Dapat digunakan untuk memperlihatkan program (film, acara TV dan home movie) yang telah direkam kedalam pita video.
VTR: Video Tape Recorder. Metode eleltronis perekaman gambar kedalam pita magnetis. Tidak perlu diproses program yang direkam dapat langsung diputar ulang.
VHS: Video home Sistem. Piranti VTR setengah inci yang diperuntukkan bagi para konsumen. Sekarang digunakan scr luas untuk produksi program TV pada tahap preview dan editing off line.
Videotex, videotext: Istilah generik yang memperlihatkan text, data atau grafik pada layar TV. Sinyal ditransmisikan oleh penyiaran satu arah (teletext) atau dengan kabel atau dengan sambungan telepon (on line videotext).
 
Wide angle lens: Lensa bersudut lebar. Focal length lebih pendek dari yang normal sehingga menghasilkan magnifikasi lebih rendah atau sudut yang lebih lebar.
Widescreen: Perbandingan luas layar lebih besar 1 : 1,33. merupakan ciri film bersuara. Saat ini digunakan layar dengan perbandingan 1 : 1,65.
Wild shooting: Pengambilan gambar pada film bersuara tapi tanpa merekam suara scr langsung.
Wild sound: Setiap suara yang direkam scr bebas dan tidak sinchron dengan kamera dikenal dengan wildtrack.
wildtrack: Rekaman suara extra seperti suara sekelompok orang, potongan dialog, mungkin dapat digunakan oleh editor. Sebuah jalur suara yang direkam. Dalam pembuatan film wildtrack mengandung sound efek, dialog tanpa gerak bibir pada gambar dan suara latar belakang. Disebut juga non-sync-track
Wipe: Efek optik sebagai transisi dari adegan satu ke adegan berikutnya. Pada layar nampak sebuah garis menghapus gambar, sementara gambar lain muncul pada layar. Efek visual khusus pembersihan gambar dengan bentuk atau gambar lain. Menghapus gambar dan atau suara pada pita rekam video/suara.
Woofer: Unit berfrekuensi lemah/rendah/bass pada speaker

Xenon lamp: Lampu yang dibuat dengan tekanan tinggi dalam pelontaran cahayanya, berisi gas xenon, banyak digunakan untuk lampu proyektor, sebagai pengganti coolspit (carbon arc)

Yagi aerial: Antene Yagi. Antene yang ditemukan oleh Yagi yang digunakan untuk transmisi low power.

Z.O: Singkatan dari zoom out.
Zoom: Gerakan lensa kamera yang menuju subyek atau meninggalkan subyek.
Zoom lens: Semua lensa yang memiliki magnifikasi variable


Jumat, 21 Maret 2014

Siaran Televisi (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar 3)

Siaran Televisi (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar 3)


Pada sistem televisi, ada tiga bagian yang saling terkait, yaitu studio TV, pemancar TV dan penerima TV. Adapun sinyal yang dipancarkan / ditransmisikan adalah sinyal suara (audio) dan gambar (video). Diagram blok prinsip dari suatu sistem siaran televisi dapat digambarkan secara diagram blok
 
Gambar 22. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran televisi
 
Di dalam Studio TV, gambar kejadian ditangkap oleh Kamera TV yang sebagai tranduser yang merubah energi cahaya menjadi energi listrik (sinyal gambar/video). Sedangkan suara ditangkap oleh mikropon yang berfungsi sebagai tranduser yaitu merubah energi suara menjadi energi listrik (sinyal audio/suara). Keluaran (output) dari kamera dan mikropon yaitu sinyal video dan sinyal audio dihubungkan ke Video Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau secara langsung disalurkan ke unit pemancar TV.

Pada unit pemancar TV, sinyal Video diperkuat oleh rangkaian penguat video dan selanjutnya dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa video. Selanjutnya sinyal modulasi video diperkuat oleh rangkaian penguat daya agar memiliki daya yang cukup besar. Sedangkan sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio. Selanjutnya sinyal modulasi audio diperkuat oleh rangkaian penguat daya audio agar memiliki daya yang cukup besar. Setelah sinyal modulasi audio dan video memiliki daya yang cukup keduanya digabungkan pada rangkaian unit penggabung dan dipancarkan oleh antena pemancar ke udara.

Pada penerima TV, sinyal gabungan audio dan video yang dipancarkan ke udara ditangkap oleh antena penerima TV setelah melalui penalaan sesuai prinsip frekuensi resonansi. Selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat RF dan di deteksi oleh rangkaian detector untuk dipisahkan dari frekuensi pembawanya. Sinyal video selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat video dan dikirim ke tabung gambar TV yang berfungsi sebagai tranduser yang merubah energi listrik menjadi energi cahaya (gambar) kembali dengan sistem scaning (perabaan). Demikian pula sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dikirim ke loadspeaker yang berfungsi sebagai tranduser yaitu merubah energi listrik menjadi energi audio kembali. Dengan demikian audio dan gambar kejadian di dalam studio dapat dilihat pada pesawat penerima TV.

Sehubungan dengan banyaknya stasiun pemancar TV, pesawat penerima TV telah didisain dengan menyediakan saluran atau kanal. Untuk pesawat TV yang lama terdapat 8 – 12 saluran, tetapi untuk pesawat TV yang baru telah menyediakan sampai 100 saluran. Pembedaan saluran ini dimaksudkan agar tidak ada saling interferensi dari stasiun pemancar. Pembagian saluran TV di Indonesia dapat diperhatikan pada Tabel 2. sebagai berikut.

Tabel. 2. Pembagian Kanal / Saluran TV di Indonesia
Band
No. Saluran
Frek. Saluran (MHz)
Frek Gel Pembw Video (MHz)
Frek Gel Pembw Audio (MHz)
I
1
43 – 50
44,25
49,75
I
2
54 – 61
55,25
60,75
I
3
61 – 68
62,25
67,75
III
4
174 – 181
175,25
180,75
III
5
181 -188
182,25
187,75
III
6
188 -195
189,25
194,75
III
7
196 – 202
196,25
201,75
III
8
202 - 209
203,25
208,75
III
9
209 - 216
210,25
215,75



Kamis, 20 Maret 2014

Siaran Radio (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar)

Siaran Radio (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar)

 
Pada siaran radio (Broadcas), yang ditransmisikan/dipancarkan adalah hanya sinyal suara (audio). Oleh karena itu proses komunikasinya dapat digambarkan seperti diagram blok sebagai berikut.


Gambar 21. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran radio
 
Pada stasiun pemancar sinyal suara diproduksi oleh mikropon yang berfungsi sebagai tranduser, yaitu mengubah energi suara (audio) menjadi energi listrik (sinyal suara) dengan frekuensi maksimum 20 KHz (AF = audio Frequency). Selanjutnya sinyal suara diperkuat oleh rangkaian penguat (amplifier) yang berfungsi sebagai penguat sinyal suara sehingga memiliki energi yang cukup untuk rangkaian elektronika selanjutnya. Sinyal suara yang telah diperkuat selanjutnya dicampur dengan gelombang pembawa (carier wave) frekuensi radio (RF) yang diproduksi oleh rangkaian Osilator RF. Proses Pencampuran (mixing) sering disebut modulasi dilakukan oleh rangkaian modulator yang berfungsi sebagai mixer dan penguat daya sehingga sinyal modulasi memiliki energi yang cukup besar dan mampu merambat /meradiasi / memancar di udara melalui antena pemancar dengan jarak pancar sesuai energi yang dimilikinya. Dengan kata lain jarak pancar gelombang tergantung dari besarnya energi gelombang tersebut.

Gelombang RF yang telah dipancarkan antena pemancar ke udara, diterima oleh antena radio penerima yang berfungsi menerima semua gelombang radio. Oleh rangkaian Tuner (penala) gelombang-gelombang radio tersebut dipilih satu gelombang saja yaitu yang berresonansi dengan frekuensi gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian penala (frekuensi gelombang radio = frekuensi gelombang penala). Gelombang tersebut merupakan gelombang yang modulasi antara gelombang/sinyal suara dan gelombang pembawa. Setelah mengalami penguatan melalui rangkaian penguat, gelombang tersebut diteruskan ke rangkaian demodulasi untuk mendeteksi/ memisahkan gelombang suara dan gelombang pembawa yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Proses demodulasi dengan menggunakan sistem pencampuran dengan gelombang frekuensi bandingan dari rangkaian osilator lokal. Hasil pencampuran/bandingan tersebut menghasilkan gelombang frekuensi menengah sekitar 455 KHz. Selanjutnya gelombang ini dimasukkan ke rangkaian detector untuk memisahkan frekuensi tinggi dengan frekuensi suaranya. Karena gelombang yang masuk ada dua sisi, yaitu sisi atas dan sisi bawah maka pada rangkaian ini yang diambil hanya satu sisi dengan menggunakan rangkaian penyearah (diode). Proses pemisahan frekuensi menggunakan prinsip bahwa arus listrik lebih mudah mengalir melalui hambatan ohm yang lebih kecil. Nilai ohm yang diperoleh dari komponen kumparan (XL) berbeda dengan komponen kondensator (Xc). Xl = 2 π f L sedangkan Xc = 1/ (2 π f c). Dari rumus tersebut jelaslah bahwa listrik dengan frekuensi tinggi akan lebih mudah mengalir melalui kondensator C dari pada melalui kumparan L . Oleh karena itu rangkaian detektor menggunakan dasar tersebut, sehingga frekuensi tinggi yang sudah tidak diperlukan dibuang ke ground melalui kondensator dan frekuensi suara diteruskan melalui kumparan L ke rangkaian penguat. Setelah diperkuat beberapa kali sehingga sinyal tersebut memiliki power yang cukup untuk menggerakkan membran speaker yang berfungsi sebagai tranduser yaitu mengubah energi listrik menjadi energi suara. Suara yang dihasilkan sama dengan suara yang diucapkan didepan mikropon pada pemancar radio.

Berkaitan dengan penggunaan besarnya frekuensi pembawa sinyal suara yang digunakan dalam system pemancar dan penerima radio, maka dapat dibuat klasifikasi frekuensi seperti pada Tabel. 1. berikut ini.

Tabel 1. Jenis Band Frekuensi dan Penggunaannya





Jenis/Nama Band Freq
Band Frequency (f)
Panjang Gelomban (λ)
Transmisi Yang digunakam
Kegunaan
VLF (Very Low Freq.)
3 Hz – 30 KHz
108-104 m
Serat optik, laser
Transmisi data
LF (Low Freq)


30–300KHz



104-103 m
Pengarah gelombang, gelombang mikro
Rastronomi, radar, komunikasi antariksa, transmisi gelombang mikro
MF (Midium Frequency)
300KHz – 3 MHz

1000–100 m
Pengarah gelombang, gelombang mikro
Radar, Satelit dan komunikasi antariksa, transmisi gelombang mikro
HF (High Freq)
3 – 30MHz

100 – 10 m
Pengarah gelombang, gelombang pendek
TV UHF, Radio CB, Radar, Radio jarak pendek, komunikasi militer
VHF (Very High Freq)
30MHz – 300 MHz

10 – 1 m


Kabel koaksial, gelombang pendek
TV VHF, radio FM, sarana navigasi

UHF (Ultra High Freq)
300MHz – 3 GHz

100 – 10 cm

Kabel koaksial, gelombang pendek
Radio amatir, telepon mobil, komunikasi militer, radio CB
SHF (Super High Freq)
3GHz - 30GHz

10 – 1 cm


Kabel koaksial, gelombang panjang
Pemancar AM, Radio amatir

EHF (Extremely High Freq)
30GHz – 300 GHz
10 – 1 mm

Kabel kawat ganda, gelombang panjang
Radio suar dg navigasi, pemancar dg nada dan frekuensi standar
Ultra Ungu Cahaya Tampak Infra Merah
1014 – 1016 Hz
3.10-4 – 3.10-6 cm
Kabel kawat ganda, gelom-bang panjang
Audio, telepon, transmisi data, navigasi jarak jauh

Gelombang radio memiliki sifat mendekati cahaya. Dengan demikian akan merambat lurus dan dapat dipantulkan. Cepat rambat gelombang (V) adalah 300.000 meter/detik. Hubungan antara Cepat rambat V, Frekuensi f dan panjang gelombang λ adalah : λ = V / f .
 



Rabu, 19 Maret 2014

Handpone (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar 2)

Handpone (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar 2)


Berbeda dengan HT, Handpone (Mobile Telephone) atau telepon bergerak tidak dapat komunikasi secara langsung antar pesawat , meskipun dengan jarak yang berdekatan. Sistem komunikasi Handphon harus melalui stasiun yang berfungsi sebagai provider. Dalam perkembangannya terdapat dua sistem komunikasi yang berkembang juga di Indonesia yaitu GSM (Global system For Mobile Comunication) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Sistem GSM dikembangkan oleh Amerika dan CDMA dikembangkan oleh Eropa.

GSM pertama kali berkembang di Eropa th 1991 dan pada th 1993 berkembang ke Amerika selatan, Asia dan Australia. Arsitektur GSM terdiri 3 subsistem yang terhubung dan berinteraksi antar sistem dan dengan pengguna melalui interface Network. Ketiga sub sistem tersebut adalah BSS (Base Station Subsystem), NSS (Network and Switching System) dan OSS ( Operation Support System). BSS merupakan subsistem radio yang berfungsi sebagai penyedia dan pengatur jalur transmisi radio antara MS dengan MSC, dan untuk mengatur interface radio antara MS dengan subsistem lain dalam jaringan GSM. Setiap BSS terdiri dari beberapa BSC yang berfungsi menghubungkan MS ke NSS melalui MSC. Sedangkan NSS digunakan untuk mengatur fungsi switching dari sistem yang menjamin MSC dapat berkomunikasi dengan jaringan sistem lain seperti PSTN, ISDN dan Jaringan Data. Fungsi operasi dan perawatan secara keseluruhan sistem GSM dikontrol oleh OSS yang dapat dimonitor, dianalisis dan dilakukan troubleshooting oleh seorang enginer.

Diagram blok sistem GSM dapat dijelaskan seperti Gambar berikut.


a. Berbagai macam pesawat Handphone (HP)


b. Sistem hubungan komunikasi pesawat Handphone

Gambar 20. Prinsip komunikasi handphone
 
Keterangan :
MS ( Mobile Station) ; BTS (Base Tranceiver Station) ; BSC (Base Station Controller ) MSC (Mobile Switching Centre); PSTN (Public Switch Telepone Network).

MS akan berkomunikasi dengan BSS (Base Station Subsystem) yang terdiri dari beberapa BSC dan BTS yang terhubung dalam satu MSC melalui antar muka (interface) radio . Setiap BSC bertugas mengontrol ratusan BTS yang tersebar di daerah layanan operator. Hubungan jaringan antara BTS dengan BSC melalui gelombang mikro. Proses komunikasi dua BTS dalam satu BSC dikontrol oleh BSC itu sendiri tanpa melibatkan MSC.

Dalam waktu yang bersamaan yaitu mulai th 1995 diperkenalkan teknologi telepon selular CDMA. Teknologi yang menggunakan sistem multiple access sehingga dapat mendukung pengguna dengan jumlah besar untuk saling berbagi ruang kanal radio dan sembarang pengguna dapat memperoleh access ke sembarang kannal radio.

CDMA menggunakan kode digital (Pseudo-Random Code Sequences) untuk membedakan pelanggan yang di-share ke MS maupun base station, sehingga semua pelanggan membagi spectrum radio dengan range yang sama.

CDMA juga menggunakan sistem penyebaran multiple access yang disebut Direct Sequence CDMA (DSCDMA), sehingga tiap pelanggan mendapatkan kode direct sequence biner sepanjang proses pemanggilan. Kode tersebut adalah sinyal yang dibangkitkan oleh modulasi linier dengan sequence psedorandom noise wideband yang menghasilkan penggunaan sinyal yang lebih lebar dibanding aplikasi yang digunakan teknologi yang lain. Di samping itu didisain tidak peka terhadap interferensi.

Dalam sistem CDMA proses pengkodean pada link radio dari base station ke mobile station dilakukan dengan cara penambahan kode pseudorandom khusus pada sinyal periodic, sehingga base station dapat membedakan dirinya dengan base station yang lain pada selang waktu tertentu. Dengan demikian sistem CDMA telah disinkronisasikan dengan referensi waktu yang umum digunakan. Yaitu yang bersumber dari Global Posisioning System (GPS) yang merupakan sistem navigasi radio berbasis pada konstelasi satelit. Karena sistem GPS dari satelit yang mengorbit di luar angkasa mengkover bumi, maka sistem GPS ini menyediakan metode siap pakai untuk menentukan posisi dan waktu yang diperlukan semua receiver yang ada.

Penyebaran kanal pada CDMA yaitu terdiri dari kanal-kanal :

Forward. digunakan untuk komunikasi dari cell ke mobile, membawa trafik dan sinyal informasi overhead yang membangun sistem waktu dan identitas station. Kanal overhead terdiri dari kanal pilot, kanal sinkronisasi, kanal paging dan kanal trafik forward yang membawa sinyal panggilan telepon, suara dan informasi control daya mobile dari base station ke unit mobile ;

Kanal Reverse. Digunakan komunikasi dari mobile ke cell. Kanal ini membawa trafik dan signaling. Kanal ini hanya akan aktif selama penggilan ke mobile station terhubung, atau signaling kanal access yang terhubung. Kanal access. Bila unit mobile tidak aktif, maka akan terbentuk komunikasi ke base station melalalui kanal access.

Kanal ini dipasangkan dengan kanal paging yang saling berhubungan;

Kanal Trafik Reverse. Membawa setengah bagian yang lain dari panggilan telepon, suara dan informasi control daya mobile dari unit mobile ke base station.

Dari aspek teknologi sistem GSM maupun CDMA merupakan teknologi standar selular digital.
 

Facebook Comments