Siaran Televisi (Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar 3)
Pada sistem televisi, ada tiga bagian yang saling terkait, yaitu studio TV, pemancar TV dan penerima TV. Adapun sinyal yang dipancarkan / ditransmisikan adalah sinyal suara (audio) dan gambar (video). Diagram blok prinsip dari suatu sistem siaran televisi dapat digambarkan secara diagram blok
Gambar 22. Prinsip sederhana dari suatu sistem siaran televisi
Di dalam Studio TV, gambar kejadian ditangkap oleh Kamera TV yang sebagai tranduser yang merubah energi cahaya menjadi energi listrik (sinyal gambar/video). Sedangkan suara ditangkap oleh mikropon yang berfungsi sebagai tranduser yaitu merubah energi suara menjadi energi listrik (sinyal audio/suara). Keluaran (output) dari kamera dan mikropon yaitu sinyal video dan sinyal audio dihubungkan ke Video Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau secara langsung disalurkan ke unit pemancar TV.
Pada unit pemancar TV, sinyal Video diperkuat oleh rangkaian penguat video dan selanjutnya dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa video. Selanjutnya sinyal modulasi video diperkuat oleh rangkaian penguat daya agar memiliki daya yang cukup besar. Sedangkan sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio. Selanjutnya sinyal modulasi audio diperkuat oleh rangkaian penguat daya audio agar memiliki daya yang cukup besar. Setelah sinyal modulasi audio dan video memiliki daya yang cukup keduanya digabungkan pada rangkaian unit penggabung dan dipancarkan oleh antena pemancar ke udara.
Pada penerima TV, sinyal gabungan audio dan video yang dipancarkan ke udara ditangkap oleh antena penerima TV setelah melalui penalaan sesuai prinsip frekuensi resonansi. Selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat RF dan di deteksi oleh rangkaian detector untuk dipisahkan dari frekuensi pembawanya. Sinyal video selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat video dan dikirim ke tabung gambar TV yang berfungsi sebagai tranduser yang merubah energi listrik menjadi energi cahaya (gambar) kembali dengan sistem scaning (perabaan). Demikian pula sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dikirim ke loadspeaker yang berfungsi sebagai tranduser yaitu merubah energi listrik menjadi energi audio kembali. Dengan demikian audio dan gambar kejadian di dalam studio dapat dilihat pada pesawat penerima TV.
Sehubungan dengan banyaknya stasiun pemancar TV, pesawat penerima TV telah didisain dengan menyediakan saluran atau kanal. Untuk pesawat TV yang lama terdapat 8 12 saluran, tetapi untuk pesawat TV yang baru telah menyediakan sampai 100 saluran. Pembedaan saluran ini dimaksudkan agar tidak ada saling interferensi dari stasiun pemancar. Pembagian saluran TV di Indonesia dapat diperhatikan pada Tabel 2. sebagai berikut.
Tabel. 2. Pembagian Kanal / Saluran TV di Indonesia
Pada unit pemancar TV, sinyal Video diperkuat oleh rangkaian penguat video dan selanjutnya dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa video. Selanjutnya sinyal modulasi video diperkuat oleh rangkaian penguat daya agar memiliki daya yang cukup besar. Sedangkan sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang diperoleh dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio. Selanjutnya sinyal modulasi audio diperkuat oleh rangkaian penguat daya audio agar memiliki daya yang cukup besar. Setelah sinyal modulasi audio dan video memiliki daya yang cukup keduanya digabungkan pada rangkaian unit penggabung dan dipancarkan oleh antena pemancar ke udara.
Pada penerima TV, sinyal gabungan audio dan video yang dipancarkan ke udara ditangkap oleh antena penerima TV setelah melalui penalaan sesuai prinsip frekuensi resonansi. Selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat RF dan di deteksi oleh rangkaian detector untuk dipisahkan dari frekuensi pembawanya. Sinyal video selanjutnya diperkuat oleh rangkaian penguat video dan dikirim ke tabung gambar TV yang berfungsi sebagai tranduser yang merubah energi listrik menjadi energi cahaya (gambar) kembali dengan sistem scaning (perabaan). Demikian pula sinyal audio diperkuat oleh rangkaian penguat audio dan dikirim ke loadspeaker yang berfungsi sebagai tranduser yaitu merubah energi listrik menjadi energi audio kembali. Dengan demikian audio dan gambar kejadian di dalam studio dapat dilihat pada pesawat penerima TV.
Sehubungan dengan banyaknya stasiun pemancar TV, pesawat penerima TV telah didisain dengan menyediakan saluran atau kanal. Untuk pesawat TV yang lama terdapat 8 12 saluran, tetapi untuk pesawat TV yang baru telah menyediakan sampai 100 saluran. Pembedaan saluran ini dimaksudkan agar tidak ada saling interferensi dari stasiun pemancar. Pembagian saluran TV di Indonesia dapat diperhatikan pada Tabel 2. sebagai berikut.
Tabel. 2. Pembagian Kanal / Saluran TV di Indonesia
Band
|
No. Saluran
|
Frek. Saluran (MHz)
|
Frek Gel Pembw Video (MHz)
|
Frek Gel Pembw Audio (MHz)
|
---|---|---|---|---|
I
|
1
|
43 50
|
44,25
|
49,75
|
I
|
2
|
54 61
|
55,25
|
60,75
|
I
|
3
|
61 68
|
62,25
|
67,75
|
III
|
4
|
174 181
|
175,25
|
180,75
|
III
|
5
|
181 -188
|
182,25
|
187,75
|
III
|
6
|
188 -195
|
189,25
|
194,75
|
III
|
7
|
196 202
|
196,25
|
201,75
|
III
|
8
|
202 - 209
|
203,25
|
208,75
|
III
|
9
|
209 - 216
|
210,25
|
215,75
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar