Pengertian Komunikasi
Komunikasi   secara umum dapat diartikan sebagai hubungan atau pertukaran informasi.   Informasi sendiri sebagai suatu yang akan disampaikan dapat berupa data, berita   ataupun pesan yang dilambangkan dalam bentuk simbol/tanda, tulisan, gambar   ataupun suara. 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi   didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia,   dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat   dipahami. Oleh karena itu dalam komunikasi ada tiga bagian pokok, yaitu sumber   informasi sebagai pengirim; media transmisi sebagai pembawa informasi; dan   tempat tujuan informasi sebagai penerima informasi. Dengan demikian secara umum,   suatu sistem komunikasi dapat ditunjukkan seperti Gambar 1. 
 
Sumber   informasi, yaitu sumber dari informasi asli (simbol/tanda, gambar ataupun suara)   yang akan dikirimkan/ditransmisikan. Media transmisi, yaitu sarana untuk   menyalurkan informasi yang telah dirubah menjadi sinyal listrik dengan melalui   kawat atau gelombang radio. Sedangkan tujuan/penerima informasi yaitu tempat   dimana informasi asli harus diterima. 
Sedangkan telekomunikasi, berasal   dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti jauh, dan komunikasi yang berarti   hubungan/pertukaran informasi. Jadi telekomunikasi dapat diartikan sebagai   hubungan atau pertukaran informasi pada jarak yang berjauhan. 
Suatu   pengertian yang mencakup proses, bentuk informasi maupun media transmisinya   menyebutkan, bahwa telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman atau   penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara atau informasi dalam bentuk apapun   melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya.   
Dari pengertian tersebut, akhirnya dijumpai sarana komunikasi yang   sesuai dengan bentuk informasinya sebagai jasa telekomunikasi. Seperti halnya   telepon, yang berasal dari kata tele dan phone (suara atau pembicaraan),   sehingga telepon dapat diartikan sebagai pembicaraan jarak jauh. Demikian pula   istilah telegrap yang berarti penulisan jarak jauh, televisi yang berarti   penglihatan jarak jauh dan sebagainya. 
Agar dapat berlangsung proses   telekomunikasi, maka informasi asli yang masih berupa tanda, tulisan, gambar   atau suara haruslah diubah dulu menjadi suatu energi listrik atau sinyal   listrik, sehingga dapat disampaikan ke tujuan pada jarak tertentu. Selanjutnya   di tempat tujuan, energi atau sinyal listrik tersebut diubah kembali menjadi   bentuk informasi aslinya. Dengan demikian suatu hal yang sangat penting dalam   proses telekomunikasi adalah adanya transduser, yang berfungsi sebagai pengubah   dari informasi asli menjadi bentuk sinyal yang dapat ditransmisikan atau   sebaliknya. Oleh karena itu secara umum sistem telekomunikasi pada Gambar 1   dapat digambarkan kembali dengan diagram blok sebagai berikut: 
 
 
  
Gambar 2. Diagram blok prinsip komunikasi   
 
Untuk   melaksanakan suatu sistem komunikasi dua arah, maka alat-alat seperti pada   Gambar 2 harus dibuat duplikatnya pada arah yang berlawanan. Sebagaimana telah   disebutkan bahwa untuk dapat mentransmisi-kan informasi, maka informasi tersebut   harus diubah dulu menjadi sinyal. Sinyal sendiri pada hakekatnya merupakan   lambang yang terbentuk secara tepat dari media yang telah dipilih sebagai   transdusernya, yang biasanya dilambangkan melalui variasi dari sifat-sifat   tertentu yang dimiliki oleh transduser yang bersangkutan terhadap waktu. Bentuk   sinyal dalam telekomunikasi ada 2 (dua) macam, yaitu sinyal analog dan sinyal   kode (termasuk di dalamnya ada sinyal digital). Sinyal analog adalah sinyal   listrik yang langsung mengikuti perubahan-perubahan sesaat dari energi informasi   aslinya. Sebagai contoh, mikropon sebagai transduser yang menghasilkan suatu   sinyal listrik yang langsung mengikuti perubahan-perubahan dari energi suara   yang menggerakkan mikropon. Sedangkan sinyal kode adalah sinyal listrik dalam   bentuk kode atau tanda yang telah ditentukan terlebih dahulu, yang berupa   pulsa-pulsa atau perubahan-perubahan dari sinyal tersebut yang dapat dimengerti   oleh manusia dan alat/mesin pada kedua sisi dari sistem komunikasi. Akhirnya   secara garis besar, sistem komunikasi dibutuhkan untuk jasa telekomunikasi   (telepon, telegrap, telex, transmisi data) dan juga jasa penyiaran (berita,   penerangan) dengan mengutamakan penyiaran yang dapat didengar melalui radio atau   yang nampak mata dan dapat didengar melalui televisi.   
 


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar