Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi, dan Film
Sekarang ini telah masuk di dalam era komunikasi, yang di dalamnya sarat dengan penggunaan teknologi komunikasi yang makin lama makin canggih. Oleh karena itu manusia harus bisa mengadaptasi terhadap Iptek yang berkembang disekitar kehidupannya agar tidak disebut orang yang ketinggalan jaman. Pepatah mengatakan bahwa Siapa yang menguasai pengetahuan dan teknologi komunikasi serta memanfaat-kannya dalam kehidupannya, maka dialah pemenangnya.
Perkembangan dalam teknologi komunikasi, membuat peralatan komunikasi yang kita gunakan untuk dapat berkomunikasi dengan cepat dan berkualitas dapat terpenuhi. Hal ini dapat dirasakan dewasa ini dengan pemanfaatan radio, TV, telepon, fax, handphone, computer, laptop, jaringan internet, penggunaan satelit komunikasi dan sebagainya dapat membantu kebutuhan kehidupan manusia semakin mudah. Hal ini membuat dunia seakan menjadi semakin sempit bahkan tanpa jarak, sehingga orang dapat mendapatkan informasi yang sangat cepat dan mudah dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Indikasi perkembangan di bidang penyedia informasi juga nampak dengan munculnya pemancar radio swasta dan TV swasta di berbagai daerah wilayah propinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Bahkan di kota-kota propinsi sudah muncul beberapa TV lokal yang sama-sama bersaing merebut pasaran pemirsanya, dengan warna sajian yang didesain semenarik mungkin. Di masyarakat juga telah muncul banyak sekali semacam lembaga PH (Production Hause) yang bekerja memproduksi berbagai kebutuhan yang memerlukan keahlian dan keterampilan produksi program TV dan iklan serta kebutuhan sejenis lainnya baik yang bersifat bisnis maupun untuk layanan masyarakat. Dengan kemunculan berbagai lembaga penyiaran di setiap daerah, diperkirakan akan muncul pula aturan yang membatasi radius siarnya, yaitu berkaitan dengan otonomi daerah dimungkinkan akan menerapkan aturan-aturan untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya, sehingga lembaga penyiaran harus didisain untuk bersifat lokal. Dengan kata lain mereka yang melebihi batas radius suatu daerah, harus ada konsekuensi pajak daerah yang dikenakan. Hal ini akan semakin memacu tumbuh dan berkembangnya lembaga penyiaran lokal, karena lembaga penyiaran besar yang sifatnya sudah nasional akan terhambat dengan aturanaturan daerah.
Perkembangan tersebut membuka peluang bagi tenaga kerja bidang penyiaran yaitu penyedia informasi yang akan disajikan melalui media komunikasi yang ada baik melalui media cetak maupun elektronik seperti radio dan televisi. Oleh karena itu sangat tepat bila sumber daya manusia Indonesia sebagian dipersiapkan menjadi orang orang yang memiliki kompetensi di bidang komunikasi pada umumnya dan secara khusus pada bidang Penyiaran dan Produksi Program Radio, TV dan Film.
Pemerintah melalui Depdiknas telah mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan penyiaran guna menyediakan tenaga kerja tingkat menengah bidang penyiaran yang memiliki standar kompetensi pada bidang penyiaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk mendukung pencapaian kompetensi tersebut perlu disediakan buku sumber materi pembelajaran yang berisi pengetahuan tentang sistem komunikasi, jurnalistik penyiaran, seluk beluk penyiaran dan produksi program radio, TV dan film serta pengetahuan tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.
Seorang tenaga kerja bidang penyiaran perlu memiliki pengetahuan tentang sistem komunikasi dan perkembangannya mulai dari sistem tradisional, sistem dengan kawat saluran maupun sistem yang menggunakan gelombang radio, gelombang mikro sampai sistem yang menggunakan satelit. Demikian pula pengetahuan tentang jurnalistik penyiaran yaitu pengetahuan dasar jurnalistik, jurnalistrik penyiaran radio, TV dan film serta kemampuan menyampaikan informasi (Presentation Skills) secara lisan maupun tertulis, dan pengetahuan tentang teknik wawancara. Pengetahuan-pengetahuan tersebut akan mendukung pencapaian kompetensi sebagai seorang jurnalis penyiaran.
Materi pengetahuan tentang penyiaran radio diharapkan memberikan pengetahuan tentang peralatan pemancar radio dan proses penyiarannya serta bagaimana mendisain dan memproduksi informasi sebagai materi yang akan disiarkan melalui media radio. Pada bidang pertelevisian dan perfilman, tenaga kerja dituntut memiliki pengetahuan tentang peralatan studio TV dan film dan proses penyiaran informasinya serta bagaimana mendisain program dan memproduksinya sampai siap untuk disiarkan melalui media TV dan film. Agar dapat bekerja dengan baik, seorang tenaga kerja perlu pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada bidang penyiaran radio, TV dan film. Sebelum mempelajari tentang pertelevisian dan perfilman seorang jurukamera khususnya sangat baik kalau mempelajari terlebih dahulu tentang fotografi yang mendasari pengetahuan pengoperasian kamera televisi dan film.
Di samping menguasai pengetahuan yang telah disebutkan, agar memiliki kompetensi standar sebagai SDM penyiaran radio, TV dan film siswa sangat perlu belajar melalui praktek langsung di sekolah maupun di luar sekolah, untuk pembentukan skills dan sikap sebagai seorang SDM penyiaran.
Akhirnya semoga apa yang disajikan ini bermanfaat bagi calon-calon SDM penyiaran maupun semua orang yang tertarik untuk mempelajarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar